Total Tayangan Halaman

Senin, 20 Februari 2012

Tanpa Kata,, dan Tanpa Suara..

 Hanya dapat menerawang sedih,, tanpa tahu lagi apa arti hidup ke depannya. Dalam bayangan sambil meringis sedih,, hanya dapat berkata dalam diam. Tuhan,, inikah arti hidupku sebenarnya?? Yang takkan pernah tahu kebahagiaan. Yang takkan pernah tahu rasa bahagia..

 Beginikah rasanya hidup tanpa bahagia,, dan tanpa bisa membahagiakan orang lain..? Walau tahu menyakitkan,, kenapa masih tetap sanggup hidup?? Aku sendiri kini tak pernah tahu untuk apa. Semua arti hidup itu telah hilang bersama dengan semua kenangan menyakitkan yang tak pernah ia tahu. Dia hanya tahu hidupku tak pernah sulit,, tanpa pernah tahu bagaimana aku menghadapi segalanya..

 Sedikitnya aku memang jahat. Aku seperti menindas kehidupan orang lain. Tak pernah mereka bisa membayangkan segalanya yang telah hancur berkeping-keping tanpa pernah ada kesempatan. Hanya menyimpan segalanya dalam diam,, di tengah keputusasaan yang begitu menyiksa jasmani dan rohani..

 Kini yang aku tahu,, hanya Tuhan yang bersamaku dan aku tidak boleh mengecewakan-Nya. Aku akan tetap hidup walau begitu putus asa. Di tengah hati yang menderita,, dan di tengah dirinya yang juga menderita. Haus kasih sayangkah kami??

 Semua berlalu begitu cepat,, bahkan terlalu cepat. Hingga tak ada kesempatan untuk memperbaikinya..

 Dia selalu berpikir dirinyalah yang menderita. Dia pergi tanpa sedikitpun tahu kini aku sangat membutuhkannya. Begitu inginnya aku disayang dan dicintai dengan tulus. Begitu inginnya tangan itu mengelus kepalaku dengan kasih sayang yang diberikannya,, satu-satunya perlakuan yang paling kusukai darinya. Satu-satunya alasan,, yang aku tahu hidupku begitu dibutuhkan olehnya. Dan dalam sekejap,, aku memahami arti diriku baginya. Begitu dalam,, begitu tulus..

 Tuhan,, beginilah hidupku sekarang. Takkan ada lagi yang tersenyum padaku. Takkan ada lagi yang peduli padaku. Dan takkan ada lagi yang memberikan rasa cinta dan kasih sayang yang begitu tulus padaku seperti kasih sayang-Mu. Walau aku sendirian di dunia,, kuharap aku takkan sesepi ini di surga-Mu nanti Insya Allah. Kini aku hanya ingin kasih sayang-Mu yang tulus untukku dan dirinya. Sebenci apapun dengannya,, rasa sayang sebagai kakak-lah yang masih membimbingku untuk tetap mencintainya. Kumohon,, ya Allah..

 Karena yang dapat kulakukan kini hanya tangis. Yang entah kapan akan berakhir. Yang entah kapan seseorang yang akan menyekanya. Aku mencintainya,, seperti cintaku pada-Mu walau aku belum bisa mencintainya karena Kamu. Hidupnya terlalu sulit untuk dihadapi. Apapun yang dikatakan semua orang tentangnya,, aku hanya berharap semoga dirinya sanggup. Walau sesulit apapun..




 Aku sangat merindukanmu..

 Dirimu yang dulu..

:")