Total Tayangan Halaman

Selasa, 07 Februari 2012

Kini,, Sepi-lah yang Akan Membunuhnya

 Kini,, tanpa ada arti lagi di sampingnya,, ia menghilang tanpa pernah kutahu apa sebabnya. Waktukah yang nanti kan menjawabnya? Entahlah. Yang pasti sosok yang selama ini selalu di sampingku itu kini takkan lagi menampakkan dirinya padaku...

 Walau apapun yang terjadi,, rasa sepi ini takkan lagi ada yang mengerti. Seperti harapan yang terbakar bersama dan tersisa abu-abunya. Aku tak punya siapapun lagi di sampingku,, yang bisa mengerti dan memahamiku dengan baik. Hanya saja,, sosok yang dulu kucintai itu telah berubah begitu drastis,, seratus delapan puluh derajat. Terperanjat sekaligus diam seribu bahasa,, hanya terpaku dan tanpa disadari setetes air pun jatuh dari mata,, ke pipi,, hingga jatuh ke tanah. Ingin lari,, namun merasa begitu lemas saat mengetahuinya. Ya,, aku benar-benar membencinya. Sesuatu yang kubenci dari seorang laki-laki,, kini terjadi pada orang yang kucintai..

 Aku tidak akan pernah melupakan kejadian ini,, di hari 2 tahun 3 bulan hubungan ini. Namun nasi telah jadi bubur. Hal yang kutakutkan pun kini telah lama terjadi sebelum aku mengetahui segalanya. Namun apa daya,, meski tekad begitu kuat,, yang terjadi terlalu menyimpang. Sulit diatur,, itulah kekurangan yang sulit membuatku merubahnya..
 Apa,, aku begitu salah memiliki keinginan untuk bisa merubahnya menjadi lebih baik dari yang sekarang? Bukankah dia sendiri yang bilang ingin bisa menjadi sosok laki-laki yang kuinginkan? Kenapa semua yang ada sekarang begitu jauh sebaliknya? Ini fakta,, bukanlah maya!!

 Salah satu temanku,, sekaligus teman sekelasnya saat SMA mengatakannya padaku,, "dia kan benci cowok seperti itu,, makanya aku melakukannya." Bukankah artinya sama saja dia ingin aku membencinya saat ia melakukannya? Namun yang aneh,, setelah aku tahu kejadian itu ia malah minta aku untuk kembali. Heei,, pikir dong!! Kau sengaja melakukannya biar kubenci. Lantas kenapa minta aku kembali!! Apakah dia seakan memaksaku untuk menerima dia yang sekarang? Selama ini, kan, aku menerima semua kekurangan dan kelebihanku. Aku telah mengatakannya sejak awal padamu bahwa itu adalah satu-satunya kekurangan laki-laki yang tidak bisa kuterima!!

 Aku sampai berpikir,, apakah laki-laki yang tidak melakukan itu masih ada di dunia ini? Aku tidak mengerti,, sampai mana aku harus mengikuti arah angin berhembus. Kini aku kecewa,, begitu kecewa sampai tidak terbendung rasanya. Namun air mata ini takkan pernah berhenti mengalir..
 Meski suatu saat,, pendamping baru hadir di hidupku..
:')