Takkan ada siapapun yang bisa menghentikan langkahnya saat hari yang indah datang,, namun kenyataan yang ada begitu menyakitkan. Saat mengetahuinya,, kecewa datang mendera. Begitu sakit,, namun sedikitnya begitu lega karena telah menduga sejak awal. Tidak ada laki-laki yang tidak mudah terjerat dengan melakukan itu untuk melepas masalah,, padahal itu adalah cara pengecut mereka untuk lari...
Namun,, kejadian ini adalah yang paling kutakutkan. Aku kecewa,, jauh lebih kecewa saat mengetahuinya. Jauh lebih kecewa dibanding saat ia menyakitiku dengan begitu sempurna. Sampai sekarang pun,, sejak saat itu,, aku tak pernah bisa mempercayainya lagi. Berkali-kali,, lebih mengecewakan dibanding dengan yang ada selama ini..
Entah sampai kapan..
Semua luka yang begitu menyakitkan ini menghilang tanpa bekas..
Tepat setahun lewat tiga bulan hubungan ini berakhir. Aku yang tadinya ingin benar-benar melepasnya pun akhirnya terjerat kembali. Namun,, kecewa yang ada sekarang takkan ada lagi arti di matanya sampai kapanpun. Hanya dapat diam,, tanpa kata,, seribu bahasa. Kini rasa suka yang dulu benar-benar untuknya dan tak sanggup lagi kulepas,, kini tidak sebanding dengan rasa benci yang begitu besar. Aku tidak sanggup lagi untuk bertahan. Berkali-kali berteriak memanggil dirinya yang dulu telah 'mati' di mataku pun,, sama sekali tidak terdengar. Doaku pada Yang Maha Tahu untuknya pun,, sepertinya makin membuatnya terperosok jauh..
Apa doaku pun tak ada arti lagi untuknya? Bukan,, lebih tepatnya dialah yang sama sekali tidak pernah mendoakanku dan berharap berhasil. Bagaimana tidak,, shalat pun sudah tidak pernah. Dia telah gila. Dia telah sakit jiwa!! Dan sosok dirinya yang dulu pun tidak akan pernah ada artinya lagi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar